, TEROBOS.ID – Badan Nasional Provinsi (BNNP) Timur (Kaltim) mempersiapkan pembentukan 11 desa bersih dari (bersinar) sebagai upaya pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba di wilayah setingkat kelurahan dan desa, sehingga aman dan kondusif dari peredaran narkoba.

“Tahun ini BNNP menyiapkan pembentukan 11 desa bersinar di Kaltim,” sebut Kepala , Brigjen Pol Wisnu Andayana, usai menghadiri Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2022 secara daring di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (27/6/2022).

Baca Juga:  2 Tersangka Pengedar Sabu di Bone Diringkus, BB Senilai Rp 45 Juta Diamankan

Wisnu Andayana menjelaskan, desa bersinar merupakan desa yang wilayahnya pernah terjadi dan didapati kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Dengan ditetapkan menjadi desa Bersinar diharapkan, desa yang sebelumnya rawan narkoba itu menjadi desa yang bersih dari peredaran penyalahgunaan narkoba.

“Bukan desa yang aman, tetapi desa yang rawan narkoba dijadikan Desa Bersinar. Yang tadinya statusnya waspada, bisa turun menjadi siaga sampai nanti statusnya menjadi aman,” kata Wisnu.

Wisnu mengatakan, persoalan pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba di Kaltim merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat tidak hanya BNN maupun kepolisian karena narkoba adalah musuh bersama.

Baca Juga:  Forbes Anti Narkoba Bone Minta Jhon Dihukum Seberat-beratnya

Terlebih semua wilayah di Kaltim masih termasuk daerah rawan peredaran gelap narkoba.

“Jadi tidak ada daerah yang masuk kategori aman dari peredaran narkoba di Kaltim. Paling rawan di Kutai Kartanegara dan disusul ,” beber Wisnu.

Wilayah darat dan lautan Kaltim yang cukup luas menurut Wisnu, menjadi titik rawan peredaran narkoba di Kaltim, sehingga barang terlarang tersebut masuk melalui perbatasan antara Kaltim dan .

“Luas laut Kaltim saja 10 ribu kilometer lebih dan banyak terdapat jalan jalan tikus dan pelabuhan kecil yang digunakan menjadi pintu masuk narkoba ke Kaltim,” pungkasnya. (Adpimprovkaltim)

Baca Juga:  UKW MZK-Solopos di Kaltim, 27 Peserta Dinyatakan Kompeten