BONE, TEROBOS.ID Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Bidang Pratama Nurdin Halid (NH) menanggapi komentar Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP) yang menyebut dirinya tidak perlu ikut cawe cawe soal pencalonan Gubernur Sulsel usungan Partai Golkar di Pilkada 2024.

NH menyebut jika Taufan Pawe itu tidak mengerti anggaran dasar dan aturan organisasi.

Hal itu disampaikan Nurdin Halid saat ditemui usai salat tarawih di Hotel Sarlim Watampone, Jumat (5/4/2024) malam.

“Aahh…tidak perlu tanggapi itu memalukan itu. Itu nggak ngerti anggaran dasar dan aturan organisasi,” kata NH di hadapan awak media.

NH menegaskan dirinya juga berkompeten dalam menentukan usungan partai karena ia menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Pilkada Pusat.

“Saya malu sebetulnya ada ketua Golkar yang tidak ngerti organisasi,” sindirnya.

Baca Juga:  Tak Peduli Gerimis, Ribuan Warga Hadiri Temu Konstituen Andi Muhammad Wahyu

Menurutnya, mencampuri DPD I adalah sesuatu hal yang wajar, karena dirinya selaku DPP Pusat dan Wakil Ketua Tim Pilkada Pusat.

Terkait persiapan usungan Calon Gubernur Sulsel, NH  mendorong perlu ada konsolidasi partai. Menurutnya, jika itu tidak dilakukan Golkar mendapat lampu kuning.

Olehnya itu, kata NH, Taufan Pawe selaku Ketua Golkar mestinya tidak usah saling menyalahkan secara personal, ia mendorong untuk konsolidasi saja dari keterpurukan partai Golkar Sulsel.

Saat ini tidak perlu saling menyalahkan, intropeksi diri, konsolidasi sehingga Golkar Sulsel bisa bangkit.

“Ini kan Golkar Sulsel terpuruk. Coba di Bone saja dari 9 menjadi 6 kursi dan di beberapa daerah juga begitu. Jangan melihat keberhasilan karena bertambah kursi partai di provinsi, itu bukan perhitungan. Hilang kursi Ketua DPRD Sulsel itu menjadi keterpurukan. Tapi gak usah saling menyalahkan, sekarang waktunya adalah marilah konsolidasi organisasi dalam menghadapi Pilkada. Begitu rekrutmennya tidak sesuai dengan harapan, bahaya buat Golkar,” ujarnya.

Baca Juga:  Dekat dan Melayani, Pemerintahan yang Siap Diwujudkan Paslon Beramal

Untuk itu, NH mendorong Golkar segera membuka Tim Penjaringan supaya membuka semua kader partai ikut dalam konsolidasi ini, termasuk calon eksternal di luar kader partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Golkar itu partai terbuka. Kalau ada kader partai yang potensial itu wajib (diusung, red). Tapi apabila tidak ada kader dianggap potensial, kita buka diri kepada orang luar. Apalagi multipartai itu adalah koalisi, ini yang harus dipahami oleh semua,” paparnya.

NH tidak menampik bakal mengusung calon gubernur di luar internal kader partai jika tidak ada kader yang potensial.

“Kita bisa membuka diri kepada orang luar. Bisa saja dari kalangan birokrat, profesional misalnya Andi Sudirman walaupun dia bukan partai. Apabila ada kader partai yang dilihat dari segala segi yang tidak memungkinkan untuk menang kita berkoalisi kita berkolaborasi,” tutupnya.

Baca Juga:  Siap Lahir Batin, Andi Rio Maju di Pilkada Bone Gandeng Amir Mahmud

Sebelumnya, Taufan Pawe meminta NH untuk tidak cawe cawe dalam usungan Calon Gubernur Sulsel dari Partai Golkar di Pilgub Sulsel.

Pasalnya, mantan Walikota Parepare dua periode itu menyebut dirinya lebih berkompeten mengeluarkan statemen sebagai ketua DPD I Golkar Sulsel yang punya kemampuan menilai, daripada NH.

Taufan menyebut, NH hanyalah Wakil Ketua Umum (Wakatum) DPP Partai Golkar Bidang Pratama sehingga tidak berhak urus campur soal pengurusan Golkar Sulsel.

Sekadar informasi, Cawe-cawe salah satu diksi dalam bahasa Jawa yang berarti ikut campur tangan. (BURHAN)