ADA rasa bangga yang membuncah karena sebagai bangsa Indonesia, kita telah merdeka selama 79 tahun.
Namun di sisi lain, apakah kita benar-benar telah merdeka? Apakah arti kemerdekaan yang sesungguhnya sudah kita raih?
Memang, kita tidak lagi dijajah secara fisik oleh bangsa lain, tapi apakah kita sudah bebas dari semua bentuk penindasan, ketidakadilan, dan ketidakmerataan?
Tahun ini, perayaan kemerdekaan dilakukan dengan meriah seperti biasa—bendera merah putih berkibar di setiap sudut jalan, anak-anak dengan semangat mengikuti lomba-lomba, dan upacara bendera yang khidmat diadakan di setiap instansi.
Namun, di tengah semua kemeriahan itu, apa sebenarnya yang telah kita capai sebagai bangsa?
Ada banyak hal yang masih harus kita perbaiki. Ketika melihat kesenjangan yang semakin lebar, korupsi yang terus menggerogoti negeri ini, narkoba semakin merajalela serta isu-isu sosial yang seolah tak kunjung selesai, aku merasa kemerdekaan itu belum sepenuhnya milik kita. Seolah kita masih terbelenggu oleh masalah-masalah yang kita ciptakan sendiri.
Mungkin ini bukan sekadar perayaan, tapi juga momen untuk merenung dan mengevaluasi diri.
Apa yang bisa kita lakukan sebagai bagian dari bangsa ini? Bagaimana caranya agar kemerdekaan yang sudah diperjuangkan dengan darah, dan air mata oleh para pahlawan bisa benar-benar dirasakan oleh semua lapisan masyarakat?
Hari Kemerdekaan seharusnya tidak hanya menjadi perayaan formalitas tahunan, tetapi juga pengingat bagi kita semua untuk terus berjuang memperbaiki negeri ini.
Sebagai generasi penerus, tanggung jawab itu ada di pundak kita. Tentu kita ingin merasakan kemerdekaan yang sejati, bukan hanya dalam kata-kata, tapi dalam kenyataan sehari-hari.
Semoga hari kemerdekaan ini menjadi titik awal untuk kita semua, untuk bersama-sama melangkah menuju Indonesia yang benar-benar merdeka—bebas dari ketidakadilan, bebas dari korupsi, bebas dari narkoba, dan bebas dari segala bentuk penindasan.
Selamat hari kemerdekaan yang ke-79 Indonesia! Ingatlah kata Bung Karno: ‘Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri’.
Yusdi Muliady, Pimpinan Redaksi Terobos.id
Tim Redaksi