BONE, TEROBOS.ID – Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan dan krisis air bersih bagi kebanyakan orang.
Kondisi krisis air tersebut justru jadi ladang rezeki bagi para tukang sumur manual. Orderan untuk membuat sumur gali jadi naik signifikan.
Seperti halnya Suha dan rekan-rekannya, tukang gali sumur warga desa Padaidi, kecamatan Tellu Siattingnge, kabupaten Bone.
Suha mengaku jika selama musim kemarau, ia banjir orderan dari warga yang membutuhkan jasa penggalian sumur manual. Bahkan dalam sehari, kadang beberapa orderan yang masuk.
“Selama kemarau banyak orderan masuk. Bukan hanya di kota, bahkan sampai luar kota,” jelas Suha kepada Terobos.id, Minggu (12/11/2023).
Selain penggalian sumur baru, kata Suha, banyak juga warga butuh jasa gali sumur untuk ditambah kedalamannya.
Untuk jasa galian sumur baru dan galian tambah kedalaman, Suha mengaku memasang tarif yang berbeda.
“Untuk galian sumur baru, saya pasang harga mulai Rp5 juta 500 ribu. Untuk galian tambah kedalaman, biasanya Rp600 ribu permeternya. Tapi tergantung kondisi dan kesepakatan bersama,” ujarnya.
Dari tarif jasa yang disebutkan tersebut, ia dibayar jika berhasil menemukan mata air. Sebaliknya, dirinya jika gagal atau tidak menemukan mata air, ia tak terima bayaran sepeser pun.
“Seperti itu aturannya, jika tak temukan mata air kami tak terima bayarannya,” jelasnya.
Dalam proses penggalian sumur, Suha tak sendirian bekerja. Ia dibantu dua rekannya bernama Sape dan Aco.
“Kita bagi tugas ada yang turun dibawa menggali, ada khusus menarik ember berisikan tanah galian. Satunya lagi, membuang tanah tersebut, dan itu dikerjakan secara bergantian,” kata Suha saat ditemui di sela-sela penggalian sumur.
Seperti dilihat Terobos.id saat proses penggalian sumur milik warga Jl. Langsat, Watampone, mereka hanya menggunakan alat manual seadanya seperti linggis, tali dan ember.
Bagi warga yang butuh jasa penggalian sumur, bisa menghubungi telpon/WhatsApp Suha di nomor 082196046629/081340026522.
Tim Redaksi