BONE, TEROBOS.ID – Minyak goreng merupakan bahan penting untuk kebutuhan rumah tangga.
Namun juga menimbulkan adanya limbah minyak bekas atau jelantah yang berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan, apalagi jika dibuang secara sembarangan.
Karena itu diperlukan penanganan yang tepat untuk mengatasi permasalahan lingkungan tersebut.
Bagi ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok atau komunitas pemberdayaan perempuan kepala keluarga (Pekka) ‘Maddiolo’ Desa Polewali, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, jelantah atau limbah minyak goreng itu menjadi berkah.Pasalnya, mereka mengolah limbah minyak tersebut menjadi sabun cuci piring dan cuci pakaian, di balai pertemuan Desa Polewali, Selasa (31/05/2022) lalu.
“Limbah minyak bekas atau jelantah dibuat menjadi sabun cuci kinclong. Bisa dipakai untuk mencuci piring dan pakaian,” kata fasilitator, Hastina Pekka kepada Terobos.id, Rabu (01/06/2022).
Hastina menyebutkan, sebelum dirinya menjadi fasilitator ia pernah mengikuti pelatihan pembuatan sabun tersebut.
“Sehingga ilmu yang saya dapat akan saya bagikan untuk ibu-ibu kelompok Pekka yang ada di wilayah Kabupaten Bone,” jelas Hastina.
“Tidak semua kecamatan atau desa di kabupaten Bone ada kelompok Pekka. Jadi saya hanya mempraktekkan khusus untuk anggota Pekka, untuk menambah pundi-pundi ekonomi. Karena selama ini minyak jelantah, masyarakat hanya membuangnya saja,” kata ibu dua anak ini.
Hastina menambahkan, hasil praktek pengolahan sabun cuci kinclong dari minyak jelantah tersebut, nantinya bisa jadi usaha pribadi atau usaha kelompok.
“Sumber pendanaannya untuk praktek pertama, didanai dari komunitas Pekka dan selanjutnya akan didanai oleh dana desa atau dana dari ibu-ibu sendiri yang mau mengembang usahanya,” tutup Hastina.
Untuk mengolah limbah minyak bekas menjadi sabun cuci, tentunya dibutuhkan bahan-bahan lainnya. Soal bahan dan cara membuatnya, Anda bisa menghubungi Hastina.
ICUK SUGIARTO
Tim Redaksi