BONE, TEROBOS.ID – Dualisme kepemimpinan Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) menuai polemik hingga merambat ke Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Hal itu terlihat usai ketua DPD APDESI Sulsel Andi Mustakim, menunjuk Andi Mappakaya Amier sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua DPC APDESI Bone di bawah kepemimpinan Arifin Abdul Majid sebagai ketua umum DPP APDESI.
Ketua DPD APDESI Sulsel Andi Mustakim menyebutkan, pihaknya melantik Andi Mappakaya Amier sebagai Plt ketua DPC APDESI Bone berdasarkan SK yang telah dibuat.
“APDESI di bawah pimpinan Arifin Abdul Majid telah memiliki akte notaris, dan telah terdaftar di Kemenkumham dan di Kesbangpol Provinsi (Sulsel),” kata Mustakim.
Mustakim menambahkan, terkait pengangkatan Andi Mappakaya Amier, DPD APDESI Sulsel sudah melalui mekanisme organisasi.
”Terkait SK pengangkatan Plt ketua APDESI Bone, hal ini sesuai mekanisme yang ada. Kami buat SK pengangkatan sesuai KOP dan stempelnya, dalam pembuatan stempel karena di AD dan ART sudah ada contoh stempel kami,” jelas Mustakim.
Sementara itu, Andi Mappakaya Amier menjelaskan terkait dualisme organisasi merupakan hal yang sering terjadi. Namun, kata dia, semua kubu APDESI baik itu di DPP, DPD dan DPC memiliki badan hukum dan legalitas yang jelas.
“Jika kita beda dalam struktur kepemimpinan itu hal yang wajar. Namun semuanya memiliki landasan yang kuat. Jadi mari kita saling berkreasi, karena itu akan menguntungkan seluruh Kepala Desa. Mari kita saling membantah dengan menunjukkan kerja,” kata Andi Kaya sapaan akrab Andi Mappakaya Amier.
Menurut Andi Mappakaya Amier, terkait dengan polemik tersebut, dirinya meminta untuk tidak melibatkan seluruh kepala desa yang ada di kabupaten Bone.
“Biarkan kepala desa yang memilih untuk ikut gabung di mana. Kita hanya memperlihatkan karya. Biarkan mereka melihat dan menilai, hingga memutuskan untuk bergabung,” imbuhnya.
Hal itu disebutkan, karena menurutnya, seluruh kepala desa adalah orang yang cerdas dan berpengalaman. (**)
Tim Redaksi