BONE, TEROBOS.ID – Rencana Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Wae Manurung Kabupaten Bone untuk mengelola mata air Salo Abbala di Desa Pasempe, Kecamatan Palakka, menuai penolakan dari masyarakat setempat.

Perumda sebelumnya mengumumkan penemuan mata air baru di Desa Pasempe yang diklaim mampu melayani hingga 10 ribu pelanggan. Plt Direktur Perumda Air Minum Wae Manurung Bone, Andi Promal Pawi, mengungkapkan lahan untuk pengelolaan sudah dibebaskan.

“Alhamdulillah, lokasinya sudah kita lakukan pembebasan lahan. Tinggal butuh pengerjaan lanjutan,” ujarnya kepada awak media beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Polres Bone Rilis Capaian Operasi Zebra Pallawa 2024, Catat Hasil Positif

Namun, rencana ini mendapat penolakan tegas dari warga Pasempe, yang khawatir akan dampak buruk terhadap penghidupan mereka.

“Kami, sebagian besar warga Desa Pasempe, menolak kehadiran Perumda untuk mengelola mata air di desa kami,” tegas Ikbal, tokoh pemuda Pasempe, Jumat (17/1/2025).

Menurutnya, mata air Salo Abbala merupakan sumber utama irigasi sawah warga. Jika Perumda mengambil alih pengelolaan, hal itu dikhawatirkan akan mengurangi debit air yang sudah terbatas.

“Kehadiran Perumda akan membunuh sumber penghasilan petani di desa ini,” ujar Ikbal.

Baca Juga:  Cegah Covid-19, Satbinmas Polres Enrekang Keliling Imbau Warga

Hal senada diungkapkan Suhardi, warga lainnya, yang menyebutkan bahwa saat ini saja debit air di Salo Abbala sering kali belum mencukupi kebutuhan petani.

“Kalau Perumda masuk, bisa tambah parah. Sawah kami akan kekurangan air. Jangan hanya dilihat dampak jangka pendek, pikirkan juga masa depannya,” ucapnya.

Warga juga menyoroti potensi konflik yang dapat terjadi antarpetani jika pengelolaan air tidak dilakukan dengan bijak.

“Selama ini saja, petani sering harus bergiliran menggunakan air. Kadang sampai bertengkar, bahkan mau baku parang,” ungkap salah seorang warga.

Baca Juga:  Resahkan Warga, Ambo Nai Diadukan ke Polisi

Selain itu, warga mengkhawatirkan dampak terhadap sumur-sumur yang bergantung pada debit mata air Salo Abbala.

“Kalau debit air di Salo Abbala menurun, sumur kami juga bisa kekeringan,” tambahnya.

Menanggapi penolakan tersebut, Plt Direktur Perumda Air Minum Wae Manurung, Andi Promal Pawi, menyatakan akan kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kita akan lakukan sosialisasi lagi kepada warga,” ujar Andi Promal, saat dihubungi melalui telepon selular, Sabtu (18/1/2025) malam.