BONE, TEROBOS.ID – Ratusan mahasiswa yang tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Bone dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Bone menggelar demonstrasi, terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi, Selasa (6/9/2022).
Aksi tersebut bermula di bundaran tugu jam kota Watampone. Para orator silih berganti berorasi, dan juga menggelar aksi teaterikal.
Aksi kemudian berlanjut di kantor DPRD Kabupaten Bone, di Jalan Reformasi sekitar pukul 11.30 WITA.
Jendral Lapangan, Muhammad Faisal dalam orasinya mengatakan, dengan kenaikan BBM tersebut pemerintah sendiri yang melanggar programnya terkait pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19.
Kata dia, pemerintah dalam mengambil keputusan tidak memikirkan secara matang.
“Dengan keputusan itu, mahasiswa sebagai perpanjangan tangan rakyat, menolak tegas keputusan naiknya harga BBM,” tegas Faisal.
Senada dengan para demonstran, pihak DPRD Bone pun menolak keputusan tersebut.
Di hadapan demonstran, Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan mengatakan, untuk membuktikan penolakan tersebut, pihaknya akan mengirim surat dalam bentuk faximile ke pusat, dan dalam waktu dua hari ini akan memperlihatkan buktinya ke perwakilan pengunjuk rasa.
“Sebagai wakil rakyat, tentunya kami menerima aspirasi dari masyarakat. Masyarakat tidak menerima keputusan tersebut, tentunya pihak kami juga menolak,” jelas Irwandi.
Sementara itu, ketua PMII cabang Bone Muhammad Nurwan Tifta mengatakan, pihaknya akan mengawal aspirasi ini dan berkoordinasi dengan DPRD Bone.
“Jika dalam 2×24 jam tidak ada informasi dari DPRD kami akan melakukan aksi dengan massa lebih banyak lagi,” kata Nurwan Tifta kepada awak media.
Pantauan di lokasi, ratusan personel gabungan dari TNI – Polri, hingga Satpol PP disiagakan untuk mengawal aksi tersebut.
Saling Dorong
Sebelumnya, pihak demonstran sempat dihalangi aparat kepolisian sehingga aksi saling dorong tak terhindarkan.
Meski tak berselang lama, aksi saling dorong tersebut bisa diredam. Namun di lokasi lain, terlihat sejumlah mahasiswa terlibat saling kejar dengan pihak kepolisian lantaran nekat naik ke lantai dua dengan tujuan ingin ke ruang ketua DPRD Bone.
Akibat kejar-kejaran tersebut, beberapa mahasiswa terjatuh ke kolam ikan yang terletak di areal kantor DPRD Bone. ICUK SUGIARTO
Tim Redaksi