BONE, TEROBOS.ID – Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, menyalurkan bantuan paket sarana dan prasarana budi daya ikan nila sistem bioflok kepada kelompok tani di Kelurahan Tibojong, Kecamatan Tanete Riattang Timur, kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (20/11/2023).

Penyerahan bantuan ratusan juta tersebut, sebagai aksi nyata dalam mendukung potensi pertanian dan perikanan di kabupaten Bone.

Andi Akmal menyampaikan keyakinannya bahwa daerah Bone memiliki potensi besar di berbagai sektor, termasuk pertanian dan perikanan.

Dalam upayanya mengatasi tantangan daerah yang jauh dari laut, dirinya mendorong penggunaan teknologi baru berupa bioflok untuk budidaya ikan nila dan lele.

Baca Juga:  Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani Hortikultura, Andi Akmal Harap Bone Jadi Penyuplai Terbesar

“Andaikan kita hanya mengandalkan laut, itu tidak cukup. Oleh karena itu, kita perlu menjadi kreatif dan memanfaatkan potensi lainnya,” ungkap Andi Akmal Pasluddin.

Ketua umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Provinsi Sulawesi Selatan itu menjelaskan, teknologi bioflok tersebut bukan hanya memberikan alternatif bagi daerah yang jauh dari laut, tetapi juga memberikan peluang baru dalam pemenuhan protein masyarakat.

“Ikan nila dan lele dapat menjadi sumber protein yang penting, dan benihnya dapat disiapkan dengan baik,” ucapnya.

Baca Juga:  Upaya Percepatan Penurunan Stunting, Pemkot Kendari Gelar Evaluasi Rencana Tindak Lanjut

“Masyarakat harus kreatif, jangan hanya mengandalkan dari laut. Budidaya ikan dapat menjadi solusi, dan bioflok adalah salah satu teknologi yang dapat kita manfaatkan,” sambungnya.

Untuk mendukung pertumbuhan industri perikanan di Bone, selain memberi bantuan paket bioflok juga berencana memberi bantuan mesin pembuat pakan kepada kelompok tani yang berhasil.

Oleh sebab itu, Anggota Komisi IV DPR RI kelahiran Bone ini berharap, agar daerah ini dapat memiliki pabrik pengolahan ikan yang mampu memberikan nilai tambah lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bone harus bisa bersaing dan tidak ketinggalan. Kita ingin menciptakan kampung budidaya ikan, rumput laut, dan bahkan rumah ikan di Bone agar terjadi integrasi yang baik dalam pengelolaan sumber daya perikanan,” ujarnya.

Baca Juga:  Gempur Narkoba di Kalangan Remaja, Kejari Bone Gelar Program Jaksa Masuk Sekolah

Sekadar informasi, bioflok berasal dari kata “bios” yang berarti kehidupan, dan “flok” yang berarti gumpalan.

Bioflok sendiri adalah salah satu sistem budidaya ikan menggunakan teknik rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme.

Sistem bioflok akan menggabungkan senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, kotoran ikan, dan sisa pakan yang nantinya akan membentuk bioflok.