BUTON, TEROBOS.ID , , membuka secara resmi kegiatan pendampingan pelaksanaan penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) di aula kantor Bupati Buton, Tenggara (), Jumat (27/5/2022).

Dalam kesempatan itu bupati Buton didampingi wakil bupati Buton, Iis Elianti berharap kedatangan tim BKKBN Provinsi dapat meningkatkan semangat Pemerintah khususnya terkait untuk menyelesaikan masalah nasional yaitu .

“Sejak awal kami sudah mengambil langkah-langkah atas masalah ini yaitu dengan melakukan rapat-rapat  koordinasi intensif dan kita tetapkan program jangka pendek, menengah dan Panjang,” kata La Bakry.

Baca Juga:  Persiapan Musyawarah Wilayah, DPW APBMI Sultra Gelar Rapat

“Di antaranya berusaha meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang bahaya stunting pada ibu hamil, pemenuhan asupan bergizi, juga pengadaan sanitasi,” tutur Bupati.

Kesadaran penuh inilah sebagai langkah untuk mengatasi masalah stunting, lanjut Ketua Baperra Sultra, perlu kita bangun bersama pemahaman soal gizi yang tercukupi sejak ibu mengandung hingga anak berusia 2 tahun agar terhindar dari stunting.

Membekali anak remaja soal bahaya stunting karena mereka akan menjadi calon pengantin, penerus generasi, generasi cerdas yang berkualitas bebas stunting

Baca Juga:  Tingkatkan SDM Warga di Bidang Komputer, PT BMR Cetuskan Program 'Kabaena Pintar'

“Kita berharap dengan kesadar masyarakat dan tentunya dengan perhatian bapak Presiden kita bisa keluar dari masalah ini,” tutup orang nomor satu di Buton itu.

Sementara itu, perwakilan BKKBN Provinsi Sultra, Asmar, menyampaikan dengan kegiatan ini para remaja ini bisa mempersiapkan diri baik secara fisik, mental maupun pengetahuan soal pentingnya asupan bergizi untuk mencegah stunting

“Remaja di cukup besar. Sehingga kita  perlu bekali dengan ilmu pengetahun yang cukup agar menjadi generasi-generasi  yang berkualitas,” ungkapnya.

Baca Juga:  MTQ ke-XXX Tingkat Provinsi Sultra Resmi Dibuka di Konawe Utara

Stunting ini sangat mengancam bagi kehidupan kita kedepan. Saat ini, lanjut kata perwakilan BKKBN Sultra, stunting di Sultra di posisi 5 besar tertinggi di Indonesia. Di Buton tercatat ada 33 % berarti kalau ada 100 bayi yg lahir di Buton maka 33 diantaranya terkena stunting.

“Ini sangat memprihatinkan. Padahal sumber daya alam kita sangat tersedia tetapi masyarakat kita masih kurang kesadaran soal bahaya stunting. Stunting ini tidak hanya disebabkan oleh kurangannya asupan bergizi tapi juga disebabkn oleh sanitasi yang kurang bersih,” tutup Asmar. (***)