KENDARI, TEROBOS.ID Ratusan masyarakat Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, yang tergabung dalam beberapa elemen menggelar aksi demonstrasi di Kota Kendari, Senin (22/5/2023).

Mereka menggelar aksi di sejumlah titik di antaranya di eks MTQ Kota Kendari, perempatan lampu merah pos lantas MTQ Kendari, dan perempatan bulog Kendari.

Aksi tersebut merupakan reaksi dari pemberhentian aktivitas pemuatan ore nikel di sejumlah pelabuhan khusus jetty (pelabuhan tambang) di blok Morombo Konawe Utara yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum TNI, pada Jumat (19/5/2023) lalu atas perintah Dandim 1430 Konawe Utara.

Baca Juga:  GPPM Koltim Galang Donasi Ramadan Untuk Masyarakat Kurang Mampu

Menyikapi hal itu, pendemo meminta Danrem Halu Oleo untuk segera mencopot Dandim Konawe Utara.

Selain itu, mereka juga meminta Danrem untuk meninjau kembali terkait penutupan jetty legal di Morombo, Konut.

“Meminta Danrem 143/HO untuk segera membuka Jetty di Morombo Kabupaten Konut,” demikian salah satu poin pernyataan sikap massa aksi.

Bantah Tidak Ada Penutupan Jetty

Sebelumnya, pihak Korem Halu Oleo membantah bahwa tidak ada penutupan jetty yang dilakukan oleh aparat TNI di Morombo, Konawe Utara.

Baca Juga:  Polantas Bone Sosialisasi Kepatuhan Tertib Lalin Kepada Mahasiswa

Plh Kapenrem Halu Oleo Lettu Inf Rusmin Ismail, menegaskan bahwa kunjungan pihak TNI ke lokasi pertambangan tersebut, dilakukan untuk mencari oknum-oknum yang selama ini mengatasnamakan Danrem 143 Halu Oleo dalam setiap aktivitas pertambangan di Konawe Utara.

“Kami ingin menegaskan bahwa tidak ada penutupan Jetty yang dilakukan oleh aparat TNI di sembilan Jetty yang berada di Marombo,” jelasnya.

Rusmin pun menghimbau kepada para penambang untuk beraktivitas kembali.

“Kami mengimbau seluruh pihak terkait untuk tetap melanjutkan operasional mereka dengan aman dan teratur,” ungkapnya.

Baca Juga:  KLHK Dengan Komisi IV DPR-RI Gelar Bimtek dan Sosialisasi TORA di Bone

Rusmin menyebutkan, pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Korem 143 Halu Oleo.

Pihak TNI bekerja sama dengan pihak kepolisian, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan bahwa setiap aktivitas pertambangan dilakukan sesuai dengan aturan dan perundangan yang berlaku.

“Kami mengimbau kepada masyarakat dan pihak terkait agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu yang tidak benar,” tutupnya. (**)