, TEROBOS.ID Pemerintah daerah (Pemda) Timur (Koltim) membuka teknis Tim Percepatan Penurunan (TPPS) tepatnya di ruang rapat Bappeda Koltim, Jumat (11/3/2022).

Diketahui, stunting merupakan agenda pembangunan nasional, dalam rancangan pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN) IV Tahun 2020-2024 yang dicanangkan oleh yang mempunyai tujuh agenda pembangunan, salah satunya adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan Berdaya sain.

Penjabat (Pj) melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Andi Muhammad Iqbal Tongasa, mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan rapat awal  terkait penurunan stunting dalam rangka untuk mensingkronkan organisasi-organisasi perangkat daerah ().

“Ini merupakan rapat awal dan rapat berikutnya akan dihadiri  bupati dan sekda sebagai salah satu syarat dari kegiatan ini harus komplit, jadi hari ini adalah rapat awal,” kata Iqbal.

Baca Juga:  Apresiasi Kemitraan, Presiden Jokowi Bertemu Perdana Menteri RRT

“Kita juga akan mengecek beberapa OPD terkait dengan kendalanya kemudian sejauh mana persiapan mereka dalam rangka intervisi dilapangan,” tambahnya.

Iqbal mengungkapkan, dirinya yang mewakili Bupati bahwa melalui kegiatan ini, pihaknya berharap agar OPD tidak terlepas untuk dianggarkan terkait dengan program.

“Karena ini program nasional tetap melibatkan semua untuk bagaimana menurunkan angka stunting,” harapnya.

Sementara itu, kepala badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) Koltim,   Mustakim Darwis mengatakan, rapat kegiatan tersebut merupakan pembahasan agar bagimana kerja sama tim percepatan dapat bekerja dengan baik.

“Sehingga target nasional untuk penurunan stunting itu bisa kita capai sehingga menjadi nol,” imbau pria yang bergelar Doktor tersebut.

“Tadi kita bekerja berdasarkan Pepres nomor 72 tentang percepatan penurunan stunting agar masing masing OPD terkait dapat bekerja sesuai dengan fungsinya agar stunting di Kolaka Timur  bisa diturunkan dan kalau bisa menjadi nol persen,” sambungnya.

Baca Juga:  Tokoh Perubahan, Pj Wali Kota Kendari Terima Penghargaan Sultra Award

Kata Mustakim, sebaiknya Koltim bisa meraih bonus demografi artinya jumlah penduduk yang ada bisa berdaya saing untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

“Dan pada tahun 2030 sesuai dengan target estijis kita harap sudah jadi nol di Kolaka Timur,” harapnya.

Ia juga menuturkan, pihaknya akan  mengundang para OPD untuk bersama mendiskusikan hal-hal yang pokok sebagai, percepatan prastunting sebab hal tersebut  memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait untuk  berkolaborasi.

“Kunci untuk memastikan program kegiatan ini untuk benar-benar menurun nanti ada 8 aksi yang akan kita urus bersama,” bebernya.

Ia juga mengharapkan, agar  semua pihak dapat bekerja dengan baik dan desa desa yang menjadi lokasi bisa memenuhi target.

“Sehingga stunting dapat terus menurun setiap tahun,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadiskes) Koltim, Barwik Sirait menyebutkan bahwa target penurunanan stunting untuk Kolaka Timur berdasarkan dari target nasional.

Baca Juga:  Pemkot Kendari Mulai Salurkan BLT BBM Tahap Pertama, Distribusi Ditargetkan Selesai Bulan Ini

“Iya kalau target nasional 14 persen maka kita juga harus 14 persen,” terangnya.

Barwik mengungkapkan, bahwa rapat terkait penurunan stunting dalam 1 tahun akan dilaksanakan minimal 8 kali karena setiap aksi harus ada pertemuan.

“Jadi mulai dari aksi pertamanya bisa analisa programnya seperti apa kalau yang itu tadi pokusnya menyamakan persepsi,” jelasnya.

“Jadi semua OPD  itu harus menfokuskan kegiatannya di desa-desa yang ada stuntingnya,” pintanya.

Kadiskes berharap, agar kedepan masyarakat Koltim semakin peduli dengan penurunan stunting dan dapat meningkatkan kepada masyarakat supaya bisa memperbaiki gaya hidup yang benar.

“Kemudian agar menkonsumsi pangan yang bergizi dengan tetap memperhatikam pola hidup atau prilaku hidup sehat,” harapnya.

Untuk diketahui, rapat dihadiri seluruh pimpinan OPD beserta para kabag lingkup Pemda Koltim  dan pihak terkait lainnya.

Reporter: Darson