BONE, TEROBOS.ID – Ridwan Syam, pihak pengecer pupuk CV Harapan Gembira yang beralamat di Jl Andi Malla, kelurahan Biru, kabupaten Bone, Sulsel, angkat bicara perihal penjualan pupuk bersubsidi dipaketkan dengan pupuk non-subsidi, yang menjadi keluhan petani.

Ridwan mengakui, pihaknya juga menjual pupuk subsidi dengan sistem paket. Namun ia membantah jika pembelian itu dipaksakan.

“Bisa beli, bisa tidak, tergantung kesepakatan bersama,” kata Ridwan saat ditemui di tokonya, di Jl Andi Malla, Rabu (24/07/2024).

Baca Juga:  Siswa dan Guru di Kolaka Blokir Jalan Imbas Debu Truk Tambang, Kepala Desa Marah-marah

Ridwan menyebut, harga pupuk non-subsidi yang dipaketkan seberat 1 kg itu dijual Rp 15 ribu.

Selain itu, Ridwan juga mengakui terkait adanya biaya administrasi yang dibayarkan petani disaat pembelian pupuk.

Menurutnya, biaya dimaksud untuk keperluan membeli tinta printer, fotocopy dan jilid berkas.

“Kita beli tinta, beli juga kuota untuk menginput berkas ke aplikasi,” sebutnya.

Namun Ridwan membantah jika biaya administrasi tersebut berlaku untuk setiap kali pengambilan.

Dia juga membenarkan pengakuan dari Kamaruddin (pengecer) yang sebelumnya menyebut jika modus paket subsidi dan non-subsidi terjadi hampir di semua pengecer.

Baca Juga:  Kanwil Kemenkumham Sultra Gelar Upacara Hari Pengayoman ke-79: Pengabdian Menuju Indonesia Emas 2045

Kalau di sini, kata Ridwan, cuma sedikit dikarenakan cuma dua kelurahan, Masumpu dan Biru.

“Di Desa itu lebih banyak,” bebernya.

 

Berita sebelumnya:

“Kalau itu mau dipersoalkan, hampir semua pengecer begitu, karena dari atas,” sebutnya.

https:/2024/07/penjualan-paket-pupuk-subsidi-dan-non-subsidi-di-bone-dikeluhkan-petani.html