KENDARI, TEROBOS.ID – Untuk membangun pertanian di dibutuhkan mental kuat para , khususnya . Karena terkadang sebuah kesuksesan sudah di depan mata, namun mental cepat menyerah menyebabkan usaha yang sedang dirintis ditinggalkan.

Hal itu ditegaskan , dalam sambutannya saat membuka petani milenial yang digelar Kota Kendari di salah satu hotel di Kendari, Selasa (19/7/2022).

Menurutnya, pertanian merupakan salah pegangan dalam menghadapi tantangan ke depan, karena selama manusia masih hidup, pasti membutuhkan .

Baca Juga:  Upaya Peningkatan Ekonomi Warga, Kadin Konawe Bangun JUT di Besulutu

Sehingga sektor pertanian harus menjadi perhatian pemerintah saat ini, utamanya mendukung kaum milenial untuk menjadi petani sukses.

Pasangan Siska Karina Imran ini mengakui, masih ada paradigma masyarakat jika bertani itu kotor tidak keren, padahal dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini dengan pasar yang jelas, petani sangat menguntungkan.

Dia mencontohkan, saat ini terdapat sekira 40 ribuan tenaga kerja yang bekerja di Kawasan Industri Morosi yang tentunya setiap hari mereka membutuhkan makanan.

Baca Juga:  Panen Prestasi, Bank Sultra Borong 5 Penghargaan

Jika petani milenial Kota Kendari bisa mendukung suplay makanan untuk kawasan tersebut, itu merupakan peluang yang terbuka lebar.

“Jika petani milenial Kota Kendari siap, saya akan minta Perusda Kota Kendari untuk memfasilitasi. Saat ini Perusda sudah menandatangani kontrak dua kontainer ikan setiap bulan untuk kebutuhan di Morosi,” jelas wali kota.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari Sahurianto Meronda menjelaskan pelatihan ini diikuti sebanyak 100 peserta perwakilan masing-masing kelurahan di Kota Kendari.

Baca Juga:  Manjakan Nasabah, Bank Sultra Launching Kartu Debit dan Mobile Banking

“Pelatihan ini akan dilaksanakan selama dua hari, hari ini seluruhnya di ruangan, hari kedua besok para peserta akan berkunjung ke lokasi pertanian,” katanya.

Dia berharap, dengan pelatihan ini para peserta kembali bersemangat mengolah lahan pertaniannya sehingga lahan pertanian yang tidur di Kota Kendari bisa kembali berproduksi. (**)